Pengurus Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) wilayah Kalimantan Barat menyampaikan dukunganya kepada pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 02, Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Ketua DPW APPKSI Kalimantan Barat M. Nasir menyampaikan, seruan dan dukungan pada pasangan Prabowo-Gibran di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 nanti.
“Kami anggota APPKSI di Kalbar mendukung dan mendesak kepada pasangan calon presiden Prabowo Subianto jika terpilih sebagai Presiden agar menjalankan program-program yang lebih berpihak pada stakeholder industri sawit terutama pada kaum petani sawit yang selama ini banyak berkontribusi dalam Industri perkebunan Kelapa sawit,” sampainya M. Nasir saat Deklarasi.
Petani Ria Sari menjelaskan, adapun alasan ia memilih Prabowo dan Gibran sebagai Capres dan Cawapres mengerti masalah petani sawit.
“Mereka mengerti masalah dan tau permasalahan para petani sawit,” ujarnya.
Lebih Lanjut M Nasir menuturkan ada beberapa faktor penyebab keragu-raguan pemerintah dalam mengakui hak atas tanah bagi para petani sawit mandiri dan plasma. Dalam deklarasinya menyampaikan beberapa tuntutan.
1. Pemerintah sering mengabaikan hak-hak petani sawit atas hak tanah yang mengakibatkan lahirnya konflik agraria, akibatnya timbul ketidakpastian hukum yang menghambat akses petani terhadap sumber daya dan pendanaan.
2. Melibatkan APPKSI dalam tata politik dan perumusan kebijakan tata kelola industri sawit.
3. Perusahaan agribisnis besar saja yang mempunyai pengaruh yang lebih signifikan dalam tata politik dan perumusan kebijakan tersebut sehingga menciptakan situasi yang tidak menguntungkan bagi petani plasma sawit.
4. Membuang ambatan besar yang dihadapi oleh petani sawit yang belum mendapat pengakuan hak atas tanah.
5. Mendorong Bank dan lembaga-lembaga keuangan untuk tidak ragu dalam memberikan pinjaman atau kredit kepada petani Agar petani tidak sulit berinvestasi dalam praktik pertanian berkelanjutan, seperti penanaman kembali dengan varietas bibit sawit yang lebih produktif atau menerapkan teknik pertanian ramah lingkungan.
6. Petani plasma sawit juga menghadapi tantangan dalam mengakses layanan penyuluhan, bantuan teknis, dan program pelatihan yang bertujuan mendorong produksi sawit berkelanjutan. Layanan-layanan ini biasanya lebih mudah tersedia bagi entitas yang sudah diakui dan terdaftar secara formal, yang membuat petani plasma sawit sering berada di posisi kurang diuntungkan dalam hal memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
7. Bahwa pilihan kami APPKSI Kalimantan Barat ke pasangan Prabowo – Gibran karena Prabowo pernah menjadi ketua umum HKTI, lebih memahami masalah petani dibandingkan capres lainnya.