PONTIANAK – Pekan Gawai Dayak ke-38 Kalimantan Barat (Kalbar) resmi dibuka secara simbolis oleh Pj Gubernur Kalbar Harisson, di Rumah Radakng, Senin (20/5/2024) malam. Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian turut hadir dalam acara tersebut. Ia berharap acara PGD terus digelar secara rutin untuk melestarikan budaya.
“Budaya Dayak sudah menjadi budaya tak benda, sudah diakui secara nasional,” paparnya, saat rilis yang diterima gosippontianak.
Agenda tersebut turut dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak. Ani Sofian mengajak seluruh pihak untuk saling menjaga ketertiban, keamanan dan paling penting kebersihan.
“Saya harap dapat dilaksanakan secara tertib, tentram damai dan lancar. Saya bersyukur tadi disampaikan dalam PGD kali ini tidak boleh konsumsi minuman beralkohol,” ungkapnya.
Pada malam pembukaan, Ani Sofian melihat arus transportasi yang lancar. Artinya tidak sampai terjadi kemacetan.
“Di sekitar lokasi harus bersih dan lalu lintas dijamin lancar,” imbuhnya.
Acara PGD ke-38 diinisiasi oleh Sekretariat Bersama Kesenian Dayak (Sekberkesda) Kalbar dan dipusatkan di Rumah Radakng yang terletak di Jalan Sultan Syarif Abdurrahman, Kecamatan Pontianak Selatan. Pagelaran budaya tersebut dilaksanakan dari tanggal 20-25 Mei. Acara tahunan yang ini merupakan perayaan budaya yang telah dimulai sejak tahun 1984 dan telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
“Penutupannya nanti tanggal 25 Mei sekaligus pengukuhan Bujang dan Dara Gawai. Ada banyak rangkaian acaranya,” jelas Pj Wali Kota.
Daya tarik budaya di Kalbar ini dinilai Ani Sofian akan memberikan keuntungan terhadap Kota Pontianak. Terutama bagi pelaku UMKM yang bisa meraup rupiah dari acara-acara besar. Apalagi di tahun ini, panitia PGD melakukan inovasi dengan menggelar karnaval air.
“Ini merupakan inovasi yang baik, akan lebih baik lagi ditingkatkan agar memancing lebih banyak pelancong, baik dari nasional sampai mancanegara,” tutupnya. (Ki)